Pelatihan Mitigasi Perubahan Iklim Bagi Lembaga Masyarakat Bidang Lingkungan Hidup‎

Palembang, Wartasumatranews.com – Pelatihan Mitigasi Perubahan Iklim Bagi Lembaga Masyarakat Bidang Lingkungan Hidup Yang Dilaksanakan Di Hotel Emilia Komplek PIM Mall Palembang. Senin (03/11/2025)

‎‎‎M.A.A. Jumaidi SE.,MM Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Kapasitas dan Informasi Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan dalam kesempatan inj menyampaikan bahwa, pada hari ini‎ kegiatan masalah gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahap 2. Dimana kita memanfaatkan dari program kampung iklim dan bank sampah, mengajak masyarakat memotivasi masyarakat agar memanfaatkan sampah-sampah ini menjadi barang bernilai dan juga bisa menjadi barang yang bisa memproduksi. Bukan hanya membeli tetapi bisa menjadi penjual.‎‎

“Dan dimana masyarakat kita di edukasi dan diberikan pengetahuan tentang sistem pengelolaan sampah menjadi sampah organik dan non organik menjadi barang yang bernilai seperti pupuk organik dan juga seperti untuk bahan-bahan pemanfaatan lainnya,” Jelasnya.‎‎

Jumaidi juga berharap dari jumlah peserta ini dapat nanti berkontribusi, dan setelah ini membentuk program-program untuk peningkatan pemanfaatan sampah yang ada di rumah tangga yaitu dari Palembang, Kabupaten Lahat, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Banyuasin. Kita mengharapkan dari peserta-peserta ini dapat berkontribusi dengan membentuk bank sampah atau komunitas pencinta lingkungan dengan memanfaatkan sampah-sampah yang ada di daerah masing-masing.‎‎

“Dengan adanya pemanfaatan ini mereka akan berdampak, minimalnua ada dampak untuk perubahan iklim yang terjadi dari pemanfaatan menggunakan gas ch 4-nya dari pembuatan sampah ataupun penghijauan di rumah tangga, daerah rumahnya sendiri. Dan keuntungan bagi masyarakat karena barang sampah ini kan bisa jadi barang bernilai di mana nanti bisa diolah menjadi produk-produk seperti yang kita jelaskan tadi, sampah tadi yang dari kulit-kulit buah atau dari makanan bisa dibuat pupuk untuk pakan ternak ataupun dibuat dari namanya pupuk organik Eco Enzyme atau Eco Bridge. Maka dari inilah pelatihan-pelatihan yang kita berikan,” harapnya.‎‎

Lanjutnya, maka dengan pelatihan ini peserta ini dapat kembali ke daerahnya dan memotivasi di daerahnya masing-masing, membentuk komunitas pecinta lingkungan dengan aktif dalam pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan di daerahnya masing-masing dengan ilmu pengetahuan yang telah kami berikan,” Tutupnya. (Robi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *